Read Zone - Jumlah lahirnya bayi perempuan yang lebih tinggi di dunia dan Indonesia ternyata adalah fenomena yang dipengaruhi oleh iklim. Setidaknya, itulah teori yang dilontarkan oleh para ilmuwan asal Jepang.
Berdasarkan penelitian dari M&K Health Institute dan Shimizu Women's Clinic, pembuahan janin pria ternyata sangat rentan terhadap faktor eksternal seperti perubahan cuaca ekstrim. Penelitian yang mereka lakukan menggunakan data catatan kelahiran dan keguguran di Jepang sejak tahun 1968-2012, Daily Mail (06/10).
Penelitian tersebut menemukan apabila jumlah kelahiran bayi perempuan meningkat saat suhu harian Jepang meningkat. Peningkatan suhu bumi dan perubahan iklim yang tengah melanda bumi sendiri dipercaya akibat dari pemanasan global.
"Peningkatan suhu di Jepang akhir-akhir ini sepertinya berhubungan erat dengan rasio kelahiran bayi pria dan wanita. Penurunan jumlah kelahiran bayi laki-laki lebih dipengaruhi oleh jumlah kematian janin laki-laki (saat panas melanda)," ungkap ilmuwan dari kedua lembaga penelitian tersebut.
Beberapa penelitian sebelumnya ternyata juga senada dengan penelitian di Jepang tersebut. Bahkan, peneliti baru-baru ini menemukan fakta di mana bayi perempuan lebih banyak lahir di daerah tropis ketimbang bayi laki-laki.
Lebih lanjut, serangan gelombang panas yang sering melanda kawasan subtropis juga berkontribusi dalam peningkatan stres di kalangan ibu hamil yang dapat mempengaruhi pembuahan dan perkembangan janin laki-laki. Iklim ekstrim seperti musim panas yang menyengat dan musim dingin yang parah diketahui sebagai waktu-waktu di mana kelahiran di dominasi oleh bayi perempuan.
Uniknya, pengaruh suhu terhadap jumlah kelahiran bayi perempuan juga mempengaruhi hewan yang diklaim menjadi 'kerabat' terdekat manusia, simpanse. Jumlah kelahiran bayi simpanse jantan diketahui mengalami kenaikan saat musim hujan tiba alias saat iklim sedang mendukung penurunan suhu.
Tak pelak, penelitian-penelitian tersebut mulai menimbulkan perdebatan di kalangan ahli. Sebab, bila pemanasan global terus dibiarkan, maka suhu bumi akan terus meningkat dan diprediksi dapat dengan drastis meningkatkan jumlah kelahiran bayi perempuan dan merubah rasio persebaran jenis kelamin warga dunia. Padahal, di tahun 2002 silam jumlah kelahiran bayi laki-laki dan perempuan masih berada di rasio 101 banding 100. Oleh sebab itu, banyak ilmuwan yang memprediksi jumlah wanita akan segera jauh 'menyalip' jumlah pria di bumi.
0 comments:
Post a Comment